Shalat dan kebiasaan positif


Seorang filusofi terkenal dari yunani, aristoteles pernah berkata ;
“ Kita saat ini adalah hasil dari apa yang kita lakukan berulang kali dan keunggulan tidak akan di peroleh hanya dari sekedar tindakan, tetapi keunggulan terjadi karena kebiasaan”.
Kebiasaan.. adalah sesuatu yang hanya akan terjadi jika kita melatihnya, jika kita melakukannya secara berulang-ulang..  Sama seperti pemain bulu tangkis, para atlit bela diri atau para musisi yang piawai memainkan alat istrumen mereka.

Jika kita perhatikan, ada hal yang sama yang mereka lakukan..
Mereka terus menerus melakukan satu hal yang sama … agar ketika mereka menghadapi satu situasi tertentu… tubuh mereka sudah memiliki refleks tersendiri, bahkan lebih dari tubuh mereka bisa melakukan hal  yang luar biasa..
Ketika tubuh kita dilatih terus menerus dengan hal yang sama, pada saatnya nanti tubuh ini seakan-akan memiliki ‘kecerdasan’nya tersendiri, sehingga hal tersebut menjadi satu kebiasaan..
dan kebiasaan itulah yang menyebabkan keunggulan seseorang..
Inilah sebagian dari sekian banyak fakta yang seringkali kita lihat, tetapi tidak seutuhnya kita sadari..
Gambaran tadi bisa kita gunakan sebagai pendekatan dalam memahami aspek spiritual kita…
Dalam islam, Allah memerintahkan kita mendirikan / menegakkan shalat.. kata ‘aqimu’ dalam Al Qur’an bermakna tegak atau berdiri, maka perintah dirikanlah shalat, tidak hanya sekedar kita berdiri ketika melakukan shalat, tetapi lebih kepada makna mendirikan atau menegakkan nilai-nilai shalat…
Shalat adalah hal yang juga dilakukan berulang-ulang, agar aspek spiritualitas manusia memiliki kekuatan dan kecerdasaan tersendiri..
Misalnya dari hal yang sederhana.. tentu kita semua tahu, ketika kita shalat sendirian… lalu kita buang angin.. maka apa yang akan kita lakukan…? Tentu kita akan mengulanginya lagi…
Padahal.. pada saat itu… tidak ada seorang pun yang tahu.. kalo kita buang angin…!
Tetapi mengapa kita mengulanginya lagi…?
Karena kita tahu, hal tersebut membatalkan shalat kita, dan hikmah yang bisa kita petik dari hal tersebut adalah … kita dilatih untuk berlaku jujur pada diri sendiri… sampai kejujuran itu menjadi kebiasaan bagi mereka yang senantiasa melaksanakan shalat..
Ketika kejujuran telah menjadi ‘habit’ atau kebiasaan… Maka Insya Allah, pribadi yang unggul atau kesuksesan akan menyertai kita… dengan catatan, kita mau menegakkan nilai kejujuran itu sendiri, sebagaimana perintahnya, dirikanlah atau tegakanlah shalat..
Wallahu’alam.

Comments